terdetik

by kkhairina

‘Kenapa aku?’

Soalan itu seolah-olah menjadi zikir di mulut, tanpa disedari. Nipisnya iman sampai terdetik di hati mempersoalkan hikmah, mempersoalkan takdir Illahi. Terkadang iman melonjak tinggi, terkadang terperosok jatuh mencium lantai.

Terdetik sesaat di hati lagi,

‘Kenapa tidak aku?’